contoh cerpen dari hikayat

KISAH PAK JUKI

Pada suatu hari terdapat sebuah keluarga yang hidup dalam keadaan yang kurang dikatakan untuk cukup. kepala keluarga tersebut bernama pak juki. dia merantau ke kota berharap agar ekonomi keluaganya meningkat, akan tetapi keadaannya tidak sesuai yang dia rencanakan. Pak juki mempunyai istri yang sabar dan dia pengertian dengan keadaan keluarganya. Pak juki juga mempunyai seorang anak perempuan yang cantik.

Setiap hari keluarga tersebut hanya tinggal dalam sebuah gerobak dorong. Gerobak itulah yang menjadi rumahnya. Ketika hujan tiba, keluarga tersebut tinggal diemperan toko untuk berteduh. Pak juki sekarang kedaanya sedang sakit keras. Setiap hari dia hanya tiduran di gerobak dengah sampah di sekitarnya. Karena gerobak tersebut juga digunakan untuk mengangkut sampah. Ketika sakit keadaan pak juki sangat kasihan, tubuhnya kurus hingga tulang – tulang dadanya kelihatan, dia sangat kurus. Istrinya mendorong gerobak sambil berkeliling di sekitar kota untuk mencari sampah dan dikumpulkan di gerobaknya.

Pada suatu malam, saat itu sedang hujan karena waktu itu sudah memasuki musim hujan. Dia berteduh di emperan suatu toko dengan orang lain yang waktu itu juga berteduh. Dia kebelet dan dia akhirnya kencing didepan toko, istri pak juki kaget dia langsung mengusir sambil meniramkan air hujan dengan sampah gelas plastiknya dan akhirnya orang itu pergi. Karena hujan tak kunjung terang, keluarga pak juki memutuskan untuk menginap       di  emperan toko tersebut.

Pada pagi harinya sang pemilik toko pak jono, datang dan melihat keluarga pak juki yang tidur diluar gerobak dan istri serta anaknya tidur didalam gerobak yang tertutup sarung dan kain kain lusuh. Pak jono menium bau kencing dia merasa terganggu dan dia mengira bahwa keluarga pak juki lah pelakunya. Pak jono marah dan pak jono mengambil air dan menyiramnya ke pak jui hingga pak juki basah dan istri serta anaknya yang tidur di gerobak terbangun. Pak jono memarahi pak juki dan pak juki meminta maaf dengan apa yang bukan salahnya. Pak juki tidak memaafkan dan dia mengusir pak juki untuk pergi dari depan tokonya.

Beberapa malam kemudian pak juki dan keluarganya bermalam di depan emperan toko sebelah toko milik pak jono, agak jauh dari tokonya. Ketika sudah larut malam, pak jono terbangun dari tidurnya karena mendengar suara berisik dari sebuah toko ketika terbangun, dia melihat didepan toko terdapat 2 orang yang sedang berusaha membuka pintu toko yang terkunci. Awalnya pak juki mengira bahwa 2 orang tersebut ialah pak jono dan anak buahnya. Ketika pak juki melihat lihat lagi ternyata dua orang tersebut adalah orang tak dikenal yang sedang membuka paksa pintu toko pak jono untuk mencuri barang dan uang pak jono.

Pak juki meneriaki 2 orang tersebut dan pak juki mencoba untuk bangun agar tidak mencuri tidak dapat mencuri toko pak jono. Pak juki sambil berteriak dia lari kepada 2 orang tersebut dan melawan dua orang maling tersebut. Ternyata maling tersebut membawa sebuah senjata tajam. Pak juki tanpa rasa takut dia menendang salah seorang yang sedang mencoba membuka gembok toko pak jono. Tiba – tiba dari belakang pak jukidi tarik dan dia terjatuh lalu dia ditusuk senjata tajam di perutnya dan dia berteriak hingga para warga datang. Kedua maling tersebut kaget dan dia lari sambil dikejar warga. Sementara pak juki yang bersimbah darah dibawa kerumah sakit oleh warga.

Esok harinya, pak jono datang ke tokonya dan melihat ada bekas darah yang sudah kering didepan tokonya, dan dia kaget melihat gembok yang digunakan  untuk mengunci toko sudah rusak. Dia resah dan lalu langsung masuk ketoko dan mengecek ada barang atau uang yang hilang dan ternyata tidak ada barang atau uang yang hilang. Karena dia penasaran dia melihat rekaman CCTV yang ada di depan toko dan di dalam tokonya.

Dia kaget karena ketika dia melihat rekaman CCTV tokonya hampir saja dijarah oleh para maling. Akan tetapi dia melihat terus dan akhirnya dia tahu bahwa orang yang menjaga tokonya dari maling adalah pak juki yang telah dia siram dan dia usir karena bukan salahnya. Pak jono menangis dan dia langsung bertanya kepada warga dimana sekarang pak juki. Kata seorang warga “sekarang pak juki dirawat di rumah sakit pusat kota. Pak jono mengalami robekan diperutnya dan harus di operasi” kata warga.  “Pasti pak juki membutuhkan banyak uang untuk biya operasinya” gumam pak jono.

Pak jono pun langsung datang kerumah sakit dan dia langsung menuju ruangan pak juki. Dirumah sakit dia bertemu istri pak juki dan anaknya sedang bersedih, pak jono bertanya tentang keadaan pak juki. Istri pak juki diam saja dengan wajah yang terus menangis. Pak jono semakin bingung dengan apa yang sedang terjadi. Pak jono bertanya kepada warga yang ada di rumah sakit. Pak jono kaget dengan apa yang dikatakan oleh seorang warga jika pak juki tidak terselamatkan karena pak juki kehilangan banyak darah karena tusukan senjata tajam malam lalu. Pak jono pun sedih dan merasa bersalah dengan apa yang dia lakukan kepada pak juki dan keluarganya.Karena merasa bersalah, pak jono melunasi seluruh administrasi rumah sakit.

 Setelah pemakaman pak juki, pak jono mencari dimana tempat tinggal istri dan anak pak juki. Ketika sudah bertemu dia berkata bahwa dia siap untuk mengurus seluruh urusan keluarganya  istri pak juki dan anaknya. Serta mulai sekarang anak pak juki dapat sekolah seperti anak – anak lainya, semua urusan sekolah akan ditanggung oleh pak jono. Ini bentuk rasa tanggung jawab pak jono kepada pak juki.

Sekarang istri pak juki dan anaknya dapat tinggal dirumah milik pak jono yang sudah lama tidak dihuni. Rumahnya sangat luas dan masih sangat baik keadaanya. Anak perempuan pak juki sekarang sudah dapat merasakan bangku sekolahan. Pak jono memberikan rumah dan sebuah toko yang dapat digunakan utuk mencari rizki. Pak jono juga berjanji akan menjodohkan anak pak juki dengan anaknya yang paling bungsu yang juga seumuran. Dan sekarang istri dan anak pak juki telah hidup bahagia tidak seperti dulu yang setiap hari tidur digerobak dengan sekitar sampah walau pak juki telah tiada.